Jakarta (19/2/2021): Kementerian Perhubungan menambah trayek baru tol laut di wilayah Indonesia bagian Timur sebagai upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur.
Untuk tahun ini, Ditjen Hubla menambah empat trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek. Melibatkan 106 pelabuhan yang terdiri atas sembilan pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah. Adanya rute tol laut ini akan membuka pelabuhan-pelabuhan baru, di antaranya Pelabuhan Kokas di Kabupaten Fak fak, Pelabuhan Korido di Kabupaten Supriori dan Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura dalam rangka Ships Promote the Trade.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priyadi mengungkapkan selama ini wilayah Indonesia Timur terkenal dengan disparitas harga yang cukup tinggi dikarenakan mahalnya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke daerah tersebut. Program tol laut hadir dengan tujuan memangkas biaya logistik sehingga harga yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi tidak terlalu mahal dan konektivitas antardaerah.
“Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, daerah yang dilewati tol laut saat ini masyarakatnya sudah menikmati penurunan harga barang antara 20–30 persen. Dari data tersebut menunjukkan bahwa program tol laut selama ini telah berhasil mengurangi disparitas harga yang selama ini menjerat masyarakat terutama di wilayah Indonesia Timur serta daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan [3TP],” ujarnya dalam siaran pers pekan ini.
Antoni Arif Priyadi mengatakan rute tol laut awalnya hanya memiliki 2 trayek di tahun 2015. Seiring berjalannya waktu, trayek tersebut terus bertambah karena manfaat dari tol laut yang sudah dirasakan masyarakat secara nyata.
Ia memerinci pada 2016 tol laut mengalami peningkatan 6 trayek, berlanjut pada 2017 terdapat 13 trayek baru. Kemudian di 2018 bertambah lagi 18 trayek. Di 2019 bertambah 20 trayek dan di 2020 bertambah 26 trayek. Penambahan jumlah trayek tersebut selalu diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal.
Antoni berharap kehadiran trayek baru ini dapat menjadi sarana untuk memasarkan produksi lokal berupa hasil pertanian atau perkebunan serta hasil perikanan untuk diangkut melalui kapal ke tujuan pasar yang lebih menguntungkan.
“Dengan adanya rute tol laut di wilayah Papua tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan layanan pelabuhan sehingga dapat memperlancar arus barang, menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan di daerah 3TP,” jelasnya. (*)