Jakarta (7/2/2023): Indonesia dan Inggris menyepakati kerja sama pengembangan pelayaran berkelanjutan. Komitmen kerja sama dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerja sama pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan (sustainable shipping and ship building).
MoU ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha Tjahjagama, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkis, yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Ekspor Inggris, Andrew Bowie.
“Ini adalah langkah awal dari niat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di sektor transportasi penyeberangan dan laut. Saya mendorong PT. ASDP dan PT. PELNI untuk mengambil kesempatan menjajaki tindak lanjut dari MoU ini,” ucap Menhub Budi Karya, Kamis (2/2/2023), di Jakarta.
Adapun sejumlah langkah lanjut dari MoU ini yaitu kedua pihak akan melakukan pertemuan rutin untuk membahas dan memantau kemajuan pelaksanaan MoU terkait kerja sama pelayaran dan pembangunan kapal berkelanjutan; melakukan pendekatan antar pemerintah untuk desain, konstruksi, pembiayaan, dan pengoperasian kapal tipe baru dan pelayaran untuk melayani pulau-pulau terpencil dan tertinggal.
Selanjutnya, kedua pihak sepakat untuk memfasilitasi upaya pengembangan kapal Roro tipe baru (RoPax) yang sesuai untuk dioperasikan di Indonesia. Adapun upaya fasilitasi yang dilakukan meliputi pengadaan kapal, transfer teknologi, dan penyediaan pelatihan dan konsultasi.
“Semoga komitmen kerja sama ini dapat diimplementasikan secara konkrit dalam pembangunan transportasi di Indonesia, dan semakin mempererat hubungan yang telah terjalin dengan baik antar kedua negara,” tutur Menhub.
Sementara itu, Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie menyambut baik kesepakatan di sektor pelayaran yang dilakukan antar kedua negara. “Selain penandatanganan kerjasama perkapalan komersial dan pembangunan kapal berkelanjutan. Kami juga melanjutkan diskusi tentang kerjasama pengembangan di sektor perkeretaapian,” ujarnya.
Andrew mengungkapkan, Inggris adalah tuan rumah dari para ahli maritim dan perkeretaapian. Menurutnya, hal tersebut membuat banyak perusahaan Inggris yang berminat untuk memberikan lebih banyak dukungan terhadap rencana pengembangan infrastruktur di Indonesia. “Saya menantikan kesempatan untuk mendukung kolaborasi ini lebih jauh,” ucap Andrew.
Sejumlah komitmen kerja sama di sektor transportasi telah dilakukan antara Indonesia dan Inggris, beberapa di antaranya yaitu kerjasama Program Kota Masa Depan (Future Cities Program) untuk mempercepat transisi rendah karbon di beberapa daerah di Indonesia. Kemudian, kerja sama Pembangunan MRT Jakarta serta kerja sama pemberian konsultasi oleh Crossrail dan Mott Macdonald untuk mendukung kesiapan operasional LRT Jabodebek.
Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, dan kepala BPSDM Perhubungan Djoko Sasono. (*)