Layanan Bagasi Sepeda Lipat di Bus JR Connexion Akomodir Kebutuhan Pesepeda

Bagikan

Jakarta (19/10/2020): Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyediakan layanan bagasi sepeda lipat di Bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion). Layanan tersebut diberikan secara gratis untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat pengguna sepeda dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

“Layanan bagasi gratis bagi sepeda lipat pada JR Connexion merupakan salah satu terobosan baru yang dapat mendorong masyarakat untuk menjadikan sepeda tidak hanya dimanfaatkan untuk olahraga saja, tetapi juga menjadi salah satu alternatif dalam bertransportasi pada aktivitas sehari-hari seperti bekerja, berbelanja, dan sebagainya,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri kegiatan Olahraga Pagi di Kawasan Jababeka Residence. Cikarang, Jawa Barat, pada hari Minggu (18/10).

Layanan Bagasi Sepeda Lipat di Bus JR Connexion Akomodir Kebutuhan Pesepeda - Nusantara Info

Menhub mengatakan, Non Motorised Transportation (NMT) seperti sepeda menjadi salah satu pilar penting dari penyelenggaraan transportasi perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena terkait langsung dengan isu-isu global seperti isu lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.

“NMT dalam bentuk jalan kaki dan bersepeda dikenal di seluruh dunia sebagai bagian dari sistem transportasi perkotaan. Kami tengah berupaya menjadikan Indonesia negara yang ramah bagi pejalan kaki dan sepeda melalui pembangunan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya,” ungkap Menhub.

Layanan Bagasi Sepeda Lipat di Bus JR Connexion Akomodir Kebutuhan Pesepeda - Nusantara Info

Menhub menuturkan, penggunaan sepeda menjadi bagian dari kebiasaan bertransportasi massal khususnya terkait dengan first mile dan last mile. First mile adalah tahapan bertransportasi dari titik awal menuju sarana transportasi massal terdekat sedangkan last mile adalah tahapan bertransportasi setelah dari angkutan umum massal menuju titik tujuan terakhir.

First mile dan last mile ini bisa dilakukan dengan berjalan kaki dan bersepeda dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Misalnya dari rumah menuju ke halte bus atau stasiun bisa menggunakan sepeda (First Mile). Kemudian ketika sampai halte atau stasiun tujuan dapat kembali menggunakan sepeda untuk menuju ke kantor atau tempat yang dituju lainnya (Last Mile),” ujar Menhub. (*)

Baca Juga :  Cek Progres Proyek KA, Menhub: Jalur Maros – Barru Sepanjang 71 Km Ditargetkan Beroperasi Oktober 2022

 

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait