Seti Siringon Mualim II, Bukti Pengembangan Masyarakat Maritim KSOP Kelas II Jayapura

Bagikan

Seti Siringon Mualim II, Bukti Pengembangan Masyrakat Maritim KSOP Kelas II Jayapura

Jayapura (12/10/2022): Ada yang menarik saat proses embarkasi dan debarkasi penumpang angkutan laut kapal perintis yang dilayani KM. Sabuk Nusantara 29 di Dermaga Penumpang Pelabuhan Jayapura, yakni terdapat salah satu Putra asli Papua dari wilayah pegunungan yang menjadi Perwira di kapal perintis tersebut, yaitu Mualim II Seti Siringon.

Ternyata Seti Siringon merupakan putra terbaik dari Kabupaten Yahukimo Angguruk dan juga merupakan Putra asli Papua pertama dari wilayah pegunungan yang menjadi perwira kapal niaga di Kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 29 milik Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perhubungan, Kemenhub, yang saat ini dioperasikan oleh PT. Bayu Bahari Nusantara Line.

Seti sapaan sehari-hari merupakan perwira lulusan dari BP2IP Sorong yang saat ini bernama Politeknik Pelayaran Sorong. Pria yang lulus pada tahun 2016 ini sudah malang melintang di dunia maritim pelayaran niaga dan ini merupakan wujud dari program Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas II Jayapura.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura Agustinus menyampaikan, bahwa saat ini pengembangan SDM Putra Putri Asli Papua di dunia maritim khususnya pelayaran niaga terus di tingkatkan melalui Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan seperti di STIP Jakarta, PIP Semarang, PIP Makassar dan Politeknik Pelayaran Sorong.

“Selain itu, hal ini diikuti juga dengan pengembangan Usaha Jasa Terkait di Pelabuhan seperti Perusahaan Bongkar Muat yang di kenal dengan PBM, Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi atau JPT, Perusahaan Pelayaran dan juga beberapa usaha jasa lainnya seperti Tally Mandiri, Keagenan Kapal, Depo Peti Kemas dan usaha lainnya sesuai PM. 59 tahun 2021 tentang Penyelenggaran Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di Perairan,” katanya.

Di sela-sela kegiatan monitoring dan evaluasi Usaha Jasa Terkait Pelabuhan Jayapura, Tokoh Pemuda dan Tokoh Agama Pegunungan Papua Pdt. Diben Elaby pun mengapresiasi hal tersebut.

Baca Juga :  Dorong Kemajuan dan Kesejahteraan Papua, Wapres: Perlu Dukungan Tokoh Masyarakat

“Saya sangat gembira dan apresiasi karena saat ini telah ada Putra Papua dari wilayah pegunungan, tepatnya dari Angguruk Yahukimo yaitu Seti Siringon yang menjadi Mualim II untuk melayani wilayah 3TP (terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan) di Papua, semoga Ditjen Perhubungan Laut dapat terus menciptakan pelaut-pelaut andal dari Papua,” ungkapnya.

Seti Siringon Mualim II, Bukti Pengembangan Masyrakat Maritim KSOP Kelas II Jayapura

Sementara itu, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura Willem Thobias Fofid menjelaskan, bahwa saat ini pendampingan bagi Putra/Putri Asli untuk pelayaran terus berjalan seperti di STIP Jakarta ada Taruna Muda Amus Membilong.

“Pembinaan kepada Orang Asli Papua juga dilakukan dalam bidang bisnis shipping pada Usaha Jasa Terkait di pelabuhan seperti Perusahaan JPT yang saat ini berjumlah 6 Perusahaan, Perusahaan Bongkar Muat berjumlah 5 Perusahaan dan Perusahaan Pelayaran berjumlah 2 Perusahaan,” jelasnya.

Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan 2020-2021 dan juga Ketua APS (Analisis Papua Strategis) sebuah komunitas Profesional Global di Papua, Nasional & Internasional yang tersebar di 16 negara, Laus D.C. Rumayom pun mengapresiasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia Poros Maritim Dunia terus berkembang dengan peningkatan Tol Laut di Papua tahun 2022 meningkat menjadi 11 Trayek dari 34 Trayek di seluruh Indonesia.

“Peningkatan trayek Tol Laut ini menjawab isu strategis Geo Strategis dan Geo Politik perdagangan Indo Pasifik terus dikembangkan dengan hadirnya  pengoperasian Pelabuhan Depapre yang akan menjadi Pelabuhan Hub Internasional dan juga peningkatan jumlah Perusahaan milik Putra Putri OAP (Orang Asli Papua) di Pelabuhan Jayapura yang terus bertambah seperti Perusahaan PBM, JPT dan Perusahaan Pelayaran, hal ini merupakan sinergitas Pemerintah Provinsi Papua dengan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Jayapura yang merupakan UPT dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Provinsi Papua,” pungkasnya. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait